22 Desember, 2009

onLy sweet Words...

Andai aku diberi satu pilihan,
,aku pilih hal yang akan membahagiakan aku.
Dan yg paling membahagiakan aku adalah saat hatiku berkata
“aku sayang kamu”..
Andai hidup adalah sebuah pilihan,
aku ingin menjadi bagian dari pilihan itu
yaitu pilihan hidupmu..

Jika kelak kebahagiaan yg aku tunggu belum juga muncul,
aku yakin Allah telah memberi kebahagiaanku kepada orang yg aku sayangi,,
yaitu kamu.

Aku rela kebahagiaanku ditukar dengan senyumanmu.
Karena bagiku,kebahagiaanmu adalah kekuatanku.
Cinta,sayang dan kerinduan adalah satu rasa,satu emosi.
Jadilah kebahagiaan bagi orang yg kamu sayangi..
Dengan hati,maka aku ingin kamu tahu bahwa aku sayang kamu..
Sampai detik ini sisa waktuku hanya tersita untuk sebuah harapan,
semoga kelak kamupun dapat menyayangiku
dengan caramu…

15 Desember, 2009

BLOK 10 LBM 6_kista

STEP I
Radiolusen : lolosnya sebagian sinar x, pada radiografi tampak lebih gelap dibandingkan daerah radiopak
Kista : rongga/ruang dalam jaringan yang abnormal yang dibatasi oleh jaringanepitel yang berisi cairan yang mengandung kolesterin ; Suatu kantongan patologis yang dapat terjadi pada tulang atau jaringan lunak berisi cairan yang mempunyai dinding kapsul yang berlapis epitel.
STEP II
KISTA pada RONGGA MULUT
STEP III
Kista
1. Definisi : rongga/ruang dalam jaringan yang abnormal yang dibatasi oleh jaringanepitel yang berisi cairan yang mengandung kolesterin ; Suatu kantongan patologis yang dapat terjadi pada tulang atau jaringan lunak berisi cairan yang mempunyai dinding kapsul yang berlapis epitel
2. Macam, etiologi, gambaran klinis, patogenesis, histopatologi, dd, perawatan, gambaran radiologis
Klasifikasi : i. Developmental : - odontogenik kista
- Non odontogenik kista
ii. kongenital : - Tiroglossus
- Brankiogenik
- Dermoid
iii. pseudokista
iv. kista jaringan lunak di leher
ODONTOGENIK
a. Radikular / periapikal kista
Etiologi :Timbul dari sisa epitel ligamen periodontal sebagai akibat dari radang kronis. Berkembang dari granuloma periapikal yang sudah ada dan terfokus dari jaringan granulasi yang terinflamasi secara kronik di tulang yang terletak di apex gigi non vital.
Pemeriksaan EO : muka asimetris, kadang ada parestesi, sakit dengan tanda2 radang
Pemeriksaan IO : karies  gangren pulpa,ada sisa2 akar.
Gambaran radiografi : menunjukkan area radiolusen yang dibatasi lapisan tipis radiopak, tidak bisa di deferensiasikan ( diasumsikan) sebagai granuloma periapikal
gambaran klinis : Kista ini merupakan kista yang banyak dijumpai pada rahang. berkembang bersamaan dengan granuloma periapikal yang merupakan respon dari kematian pulpa dan akibat dari nekrosis jaringan. tidak bergejala (asimtomatik) dan kadang ditemukan secara tidak sengaja selama dental radiografi yang dilakukan secara berkala.
b. Dentigerous
- Folikuler ?
- Erupsi
Kista ini terbentuk karena akumulasi cairan di dalam ruang follicular pada gigi yang sedang erupsi.
Penampakan Klinis
Kista ini biasanya terjadi pada anak-anak. Gambaran klinisnya adalah pembengkakan pada alveolar ridge secara tiba-tiba pada gigi yang sedang erupsi. Apabila terjadi trauma maka terdapat juga darah bersama cairan

Etiologi : - primordial, timbul dari pemecahan retikulum stelata organ enamel sebelum terbentuknya struktur gigi.
- Dentigerous, setelah struktur gigi terbentuk sempurna tapi belum erupsi. Kista yang melingkupi mahkota gigi yang belum/sedang erupsi/ impaksi . kista melekat pada serviks antara enamel sampai sementum junction dan membungkus mahkota gigi yang tidak erupsi. Terjadi pada gigi yang sudah terbentuk sempurna mahkotanya yang sedang erupsi yang dlapisi epitel squamosa.
Pada anak : 11% di Incicivus, 30% di caninus
Pada dewasa : terjadi di gigi M1, maksila incisor, warnanya biru ke abu2an pada mukosanya
c. Odontogenik keratosit
Etiologi : perkembangan dari sisa2 dental lamina, mengalami proliferasi tingkat tinggi, dan berhubungan dengan nevoid basal cell carsinoma syndrome. Autosomal dominan.
Gambaran radigraf : kecil, asimtomatik, unilokuler radiolusen (unilokuler : kista ada di satu tulang, multi : beberapa tulang )
Gambaran klinis : dapat terjadi di maksila atau mandibula.
Yang akibat NBCCS biasanya multiple
d. Lateral periodontal kista
Etiologi : terbentuk karena proliferasi dentalamina
Gambaran klinis : tampak pembengkakan kecil pada jaringan lunak di dalam atau di bawah papilla interdental, diameter < 1cm. Mayoritas pada orang dewasa terjadi pada cuspid premolar dan caninus atas/ bawah. ( vitalnya di rahang bawah )
Gambaran radiograf : radiolusen, Berbentuk bulat/ seperti tetesan airmata unilokuler dan kadang2 multilokuler.
e. Kalsifying odontogenik kista
Gambaran radiograf : unilokuler atau multilokuler radiolusen, terpisah, batasnya tegas, menyebar, bentuknya irreguler
Etiologi : karena ada sisa epitel odontogenik di dalam gusi, maksila dan mandibula
Gambaran klinis : karakteristiknya ada ghost cell keratinization, biasanya menyerang orang usia <40tahun.
NON ODONTOGENIK
a. Nasopalatinal canal kista (Canalis incicivus kista)
Letaknya di dalam canal nasopalatinal atau di dalam jaringan lunak palatal di titik dari pembukaan canal dimana lesi ini disebut kista papillapalatinal
Etiologi dan patogenesis : kista canal nasopalatinal berkembang dari proliferasi sisa epitel .... karena adanya infeksi bakteri dan trauma yang mendasarinya
Gambaran klinis : kista ini relatif umum, pembengkakan pada regio enterior midline palatinal atau midline radioluency
Gambaran radiograf : radiolusen dengan batas tegas.
b. Nasoalveolar kista
Etiologi : kista jaringan lunak yang patogenesis nya tidak jelas dengan keterlibatan tulang2 alveolar.
Gambaran klinis : biasanya terjadi di usia lanjut dengn perbandingan pria dan wanita 1 : 4, terjadi pembengkakan pada mucolabial fold.
Gambaran radiograf :

c. Simple bone kista
Etiologi : unknown, diperkirakan karena trauma atau karena perdarahan di geraham
Gambaran klinis : lebih banyak terjadi di mandibula, dapat terlihat di anterior dan posterior, kasus bilateral jarang terjadi, bengkaknya terlihat dan nyerinya sering.
Gambaran radiografi : radiolusen, batasnya irreguler. karakter lesi pada radiolusennya lesi mengelilingi akar gigi yang terkena kista ini.
d. Neck Limfoepitel
e. Blandin – nuhn kista

STEP IV











STEP VII
Kista
1. Definisi :
a. rongga/ruang dalam jaringan yang abnormal yang dibatasi oleh jaringan epitel yang berisi cairan yang mengandung kolesterin
b. Suatu kantongan patologis yang dapat terjadi pada tulang atau jaringan lunak berisi cairan yang mempunyai dinding kapsul yang berlapis epitel
c. suatu ruangan patologis yang berkapsul jaringan ikat berisi cairan kental,semiliquid atau darah dan dapat berada dalam jaringan lunak atau keras.
2. Macam, etiologi, gambaran klinis, patogenesis, histopatologi, dd, perawatan, gambaran radiologis
Klasifikasi
I. Kista di rahang
A. kista epitel berlapis
1. Developmental origin
(a) Odontogenic
i. gingiva kista bayi
ii. Odontogenic keratocyst
iii. Dentigerous kista
iv. eruption kista
v. kista gingival orang dewasa
vi. perkembangan kista periodontal lateral
vii. Botryoid odontogenic kista
viii. glandular odontogenic kista
ix. Calcifying odontogenic kista
(b) Non-odontogenic
i. Midpalatal kista raphé bayi
ii. kista duktus Nasopalatine
iii. Nasolabial kista
2. Inflammatory origin
i. Radicular kista, apikal dan lateral
ii. Residual kista
iii. Paradental kista
iv. inflamasi collateral kista
B Non-epitel berlapis kista
1. Solitary kista tulang
2. Aneurysmal kista tulang

II. Classification dan Frekuensi Kista dari Lisan dan Maxillofacial Jaringan
1. Mucocele
2. Retention cyst
3. Pseudocyst
4. Postoperative maxillary cyst
III. kista dari jaringan lunak, mulut, dan leher
1. Dermoid and epidermoid cysts
2. Lymphoepithelial (branchial) cyst
3. Thyroglossal duct cyst
4. Anterior median lingual cyst (intralingual cyst of foregut origin)
5. Oral cysts with gastric or intestinal epithelium (oral alimentary tract cyst)
6. Cystic hygroma
7. Nasopharyngeal cyst
8. Thymic cyst
9. Cysts of the salivary glands: mucous extravasation cyst; mucous retention cyst; ranula; polycystic (dysgenetic) disease of the parotid
10. Parasitic cysts: hydatid cyst; Cysticercus cellulosae; trichinosis



ODONTOGENIK
a. Radikular / periapikal kista
Etiologi :
- Timbul dari sisa epitel ligamen periodontal sebagai akibat dari radang kronis. Berkembang dari granuloma periapikal yang sudah ada dan terfokus dari jaringan granulasi yang terinflamasi secara kronik di tulang yang terletak di apex gigi non vital.
- Kista radikular merupakan salah satu kista yang timbul dari sisa –sisa epitel pada ligamentum periodontal sebagai akibat peradangan. Biasanya peradangan mengikuti kematian pulpa gigi dan kista yang timbul dengan cara ini tersering ditemukan pada apeks gigi yang terkena. Tapi ia bisa juga ditemukan pada sisi lateral akar gigi
Pemeriksaan EO : muka asimetris, kadang ada parestesi, sakit dengan tanda2 radang, berbatas jelas
Pemeriksaan IO : karies  gangren pulpa,ada sisa2 akar.
Gambaran radiografi : menunjukkan area radiolusen yang dibatasi lapisan tipis radiopak, tidak bisa di deferensiasikan ( diasumsikan) sebagai granuloma periapikal.
Lesi berukuran antara 10-14 mm.
Kista ini berupa rdiolusen bulat atau ovoid yang dikelilingi oleh tepiradiopak sempit yang meluas dari lamina dura gigiyang terlibat.
Indikasi adanya resopsi akar gigi.

Patogenesa
Dibagi dalam 3 fase yaitu:
1. Fase pemulai
2. Fase pembentukan kista
3. Fase pembesaran

Lapisan epitel kista tersebut berasal dai sisa –sisa sel epitel Malassez pada ligamentum periodontal. Sel-sel ini bisa berproliferasi.
Berawal dari adanya karies atau trauma, lalu kematian pulpa  dental granuloma formation (terdiri dari jariingan granuloma , sel2 inflamasi )  stimulasi ERM  epitel proliferasi ( dinding kista memisahkan iritasi pulpa dari tulang )
Gambaran patologi
• Sediaan makroskopis bisa berupa massa kistik sferis atau ovoid yang utuh, tetapi sering tidak tertur dan kolaps.
• Dindingnya bervariasi dari yang tipis hingga tebalnya sekisar 5 mm.
• Permukaan dalam bisa licin atau berombak.
• Nodulus kolesterol bisa menonjol ke dalam rongga.
• Biasanya isi cairan berwarna coklat karena pemecahan darah dan bila terdapatkristal kolesterol maka mereka bisa memberikan waena emas berkilauanataupun jerami.
• Hampir semua kista radikular semuanya dilapisi olehepitel berlapis gepeng.

Pengobatan
Dengan marsupialisasi dan enukleasi. Jika tidak terangkat sempurna, Bisa kambuh. Bisa menyebabkan resopsi tulang yang berkelanjutan ke maksilla dan mandibula.
1. Terapi endodontik (saluran canal)
2. Periapical sugery (bedah)
3. Biopsi
4. Ekstrasi gigi
gambaran klinis :
Kista ini merupakan kista yang banyak dijumpai pada rahang. berkembang bersamaan dengan granuloma periapikal yang merupakan respon dari kematian pulpa dan akibat dari nekrosis jaringan. tidak bergejala (asimtomatik) dan kadang ditemukan secara tidak sengaja selama dental radiografi yang dilakukan secara berkala.
1. Dapat terjadi pada seluruh rahang yang mempunyai gigi
2. Fluktuasi ada jika kista telah mengerosi tulang secara sempurna.
3. Adanya rasa nyeri dan infeksi .
4. wajahnya asimetris, pada palpasi berbatas
Differential diagnosa :
- periapikal granuloma
- central giant cell granuloma
- odontogenik dan non odontogenik tumor
- metastatik tumor
b. Dentigerous
Kista dentigerous merupakan salah satu kista yang menutupi mahkota gigi yang belum erupsi dan melekat pada leher gigi.
Dentigerous, setelah struktur gigi terbentuk sempurna tapi belum erupsi. Kista yang melingkupi mahkota gigi yang belum/sedang erupsi/ impaksi . kista melekat pada serviks antara enamel sampai sementum junction dan membungkus mahkota gigi yang tidak erupsi. Terjadi pada gigi yang sudah terbentuk sempurna mahkotanya yang sedang erupsi yang dlapisi epitel squamosa.
Pada anak : 11% di Incicivus, 30% di caninus
Pada dewasa : terjadi di gigi M1, maksila incisor, warnanya biru ke abu2an pada mukosanya
Gambaran klinis
1. terjadi banyak pada usia dewasa yakni usia 30 tahun pada laki-laki dan 10-20 tahun pada wanita
2. Banyak terjadi pada laki-laki dari pada perempuan
3. Banyak melibatkan molar tiga mandibula,caninus tetap maksila premolar mandibula dan molar tiga maksila.
4. Pembengkakan yang terjadi secara perlahan-lahan nyeri jika terjadi infeksi.

Gambaran radiografi
Daerah radiolusen unilokular yang berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi. Kista ini mempunyai tepi sklerotik yang berbatas tegas jika tidak terjadi infeksi. Gigi yang tidak erupsi dapat terimpaksi akibat ruangan pada lengkung gigi yang tidak cukup atau sebagai akibat malposisi sedemikian rupa karena molar tiga mandibula terimpaksi secara horizontal. Gigi yang supernumerary dapat menyebabkan kista dentigerous.
Bisa multilokuler, lebarnya 2,5mm batasnya irreguler, dapat meresopsi gigi.
Patogenesa
Kista dentigerous timbul di sekeliling gigi yang tidak erupsi yang menyebabkan kegagalan erupsi nantinya. Kista dentigerous bisa berasal dari ekstra folikullar ataupun intra follicular dengan akumulasi diantara epitel enamel yang berkurang dari enamel ataupun di dalam organ enamel itu sendiri.

Patofisiologi :
Sisa epitel pertumbuhan  proliferasi tanpa invasi jaringan sekitar  masa padat  besar  sel2 epitel di tengah kehilangan aliran darah ( nutrisi secara difusi terputus )  sel ditengah mati  rongga berisi cairan hipertonis  transudasi cairan dari ekstra lumen ke dalam lumen  terjadi tekanan hidrostatik  masa semakin besar ( continue)  kadang parestesi karena ekspansi  menekan saraf  sakit.
Patologi
Kadang-kadang kista terangkat utuh ,tetapi lepih sering dinding tipis itu robek selama tindakan bedah. Kista yang mengelilingi gigi benar-benar merupakan folikel yang berdilatasi dan terlihat pada sambungan amelo-sementum. Pada kista dentigerous yang meradang dapat terjadi penebalan pada dinding kista.
Histologi : epitel squamose
Pengobatan
Kista dentigerous diobati dengan enukleasi teliti bersama gigi yang terlibat,kecuali jika nampak prospek yang layak bahwa gigi yang terlibat bisa dikembalikan ke posisi normalnya pada lengkungnya.
Jika lesi lebih besar maka dapat dilakukan drainase dg pembedahan dan marsupialisasi –untuk dapat membebaskan tekanan di dalam kista dan mencegah kerusakan pada gigi permanen yang terlibat
Tipe : - Central : mahkota terbungkus simetris
- Lateral : dibatasi folikel pada salah satu mahkota
- Circumfrential : - bila diseluruh gigi tampak terbungkus kista
- Terjadi resopsi akar gigi yang berdekatan
- Ada kecenderungan berkembang menjadi ameloblast
DD : ameloblastik fibroma dan odontogenik keratocyt
c. Erupsi
Kista erupsi dapat berkembang dalam hubungan dengan gigi susu yang sedang erupsi. Rongga folikular yang normal di sekitar mahkota mengembang karena pengumpulan cairan jaringan atau darah, membentuk sejenis kista dentigerous (Shafer, Hine dan Levy, 1974 ; Shear, 1983). Kista erupsi terjadi paling sering pada permukaan oklusal yang lebar di gigi-gigi molar susu. Mula-mula terdapat daerah kebiru-biruan pada gigi yang sedang erupsi, dan kemudian terjadi kemerahan dan pembengkakan mukosa. Pembesaran kista menyebabkan tergigit oleh gigi-gigi lawannya, dan hal ini menambah rasa tidak enak pada anak.
Etiologi
Kista jaringan lunak pada attached gingiva yang ada karena akumulasi cairan sekunder dalam ruang folikel gigi yang unerupted.
Gambaran klinis
1.kista erupsi menyebabkan pembengkakan yang licin di atas gigi yang sedang erupsi,yang bisa mempunyai warna gingival yang normal,ataupun biru.
2. biasanya tanpa nyeri kecuali jika terinfeksi.
3. lunak dan berfluktuasi
4.kadang-kadang terdapat lebih dari satu kista .
5. Pembengkakan gingiva pada puncak alveolar
6. Biasanya lembut, tembus ke kebiruan ( "letusan hematom")
Gambaran radiologi
Kista bisa membuat bayangan lunak,tetapi biasanya tidak melibatkan tulang ,kecuali kripta terbuka yang terdilatasi yang bisa terlihat pada radiograf.
Patogenesa
Patogenesa kista erupsi mungkin sangat serupa dengan kista dentigerous. Perbedaanya bahwa gigi pada kasus kista erupsi lebih terpendam di jaringan kunak gingival ketimbang di dalam tulang. Belum diketahui faktor-faktor yang sebenarnya menghalangi erupsi ke dalam jaringan lunak ini,tetapi adanya jaringan fibrosa yang sangat padat dapat bertanggung jawab.
Histologi
Pada daerah yang tidak meradang,dinding epitel kista khas berasal dari epitel enamel yang berkurang, yang terutama terdiri dari2-3 lapisan sel epitel gepeng dengan beberapa fokus, tempat ia mungkin sedikit lebih tebal.
Diagnosis :
- Lokasi
- Radiografi
Pengobatan
Kista erupsi diobati dengan marsupialisasi. Kubah kista di eksisi ,yang memaparkan mahkota gigi sehingga memungkinkan gigi tersebut erupsi.
- Tidak perlu treatment, akan rupture dengan sendirinya ketika gigi erupsi
Differential Diagnosis
- Gingival cyst


d. Odontogenik keratosit
Keratocyst atau primordial adalah kista dengan keratin epitel. Sebuah bentuk kista primordial dari gigi bud dan bukannya bentuk gigi. Semua primordial kista adalah keratocysts tetapi semua keratocysts TIDAK kista primordial. keratocyst muncul secara langsung dari lamina gigi atau sisa-sisa daripadanya. Sering berisi materi yang dihasilkan oleh epitel. Beberapa peneliti menggunakan datar istilah odontogenic keratocyst mengenai patogenesis dan hanya menyatakan bahwa kista lapisan adalah keratin.
Keratocysts memiliki karakteristik lokasi, ramus mandibula, si anjing daerah di rahang atas dan rahang, dan mandibular molar ketiga wilayah. Dalam banyak kasus, pasien bebas dari gejala sampai kista telah mencapai ukuran besar.

Pasien mungkin mengeluh baik sakit, bengkak atau pelepasan. Kista primordial cenderung untuk memperpanjang di rongga yang meduler dan perluasan korteks terjadi terlambat. Kista yang membesar dapat menghasilkan perpindahan gigi.
Radiographically.
Primordial kista dapat muncul sebagai unilocular, bulat atau menghindari radiolusen daerah. Seringkali lesi yang luas. Kebanyakan batas baik dengan yang berbeda sklerotik marjin seperti yang diharapkan dari lesi pembesaran perlahan. Jika multilocular, baik yang locules batas-batasnya dan dapat disalahartikan sebagai ameloblastoma. Margin yang bergigi menunjukkan bahwa aktivitas pertumbuhan yang tidak seimbang dapat terjadi di bagian yang berbeda dari kista. Kista primordial mungkin menghambat tumbuh gigi yang berdekatan dan hasil ini dalam sebuah "dentigerous" penampilan radiologis.
Rahang kanal yang sering dipindahkan dan disorot. Keratocysts memiliki kecenderungan
akan berulang. Paling umum pada distal gigi. Bentuk kista primordial di tempat gigi; paling umumnya ditemukan di daerah molar ketiga rahang dan ramus mandibula da caninus.
 Unilokuler/multilokuler pada saat bersamaan indikasi nevoid basal cell carsinoma syndrome ( Gorlin’s syndrome )

Etiologi : perkembangan dari sisa2 dental lamina, mengalami proliferasi tingkat tinggi, dan berhubungan dengan nevoid basal cell carsinoma syndrome. Autosomal dominan.
Gambaran radigraf : kecil, asimtomatik, unilokuler radiolusen (unilokuler : kista ada di satu tulang, multi : beberapa tulang )
Gambaran klinis : dapat terjadi di maksila atau mandibula.
Yang akibat NBCCS biasanya multiple
DD :- odontogenik = dentigerous, radikular, lateral periodontal/glandular odontogenik
- Non odontogenik = nasopalatinal duct
- Odontogenik tumor = ameloblastoma dan myxoma
Perawatan : eksisi
e. Lateral periodontal kista
Periodontal lateral kista adalah jarang tetapi termasuk jenis odontogenic perkembangan kista. Ini lesi lebih sering terjadi pada orang dewasa. Sebuah studi melaporkan distribusi jenis kelamin yang sama, tetapi studi lain melaporkan kelebihan laki-laki.
Diferensial diagnosis :
- antara periodontal lateral Kista dan collateral keratocyst harus dilakukan dengan mengevaluasi klinis dan histologis data.
- Hal ini juga sulit untuk membedakan lateral
periodontal kista dari gingiva kista pada orang dewasa karena mereka memiliki banyak kesamaan.
- Odontogenic radiolusen tumor dan mesenchymal tumor jinak harus juga harus dipertimbangkan untuk diagnosis diferensial.
- Lateral radicular cyst
- Primordial cyst
- Odontogenik tumor
Patogenesis :
Patogenesis periodontal lateral kista tidak sepenuhnya diketahui. Tampaknya ada tiga kemungkinan: berkurang epitel enamel, sisa-sisa gigi dan sel lamina Malassez (cell rest of Malassez).
Gambaran klinis :
- daerah premolar rahang, diikuti oleh daerah anterior rahang atas.
- gejala klinis; yang terkait giginya vital, kecuali sekunder yang terinfeksi .
- Karena rasa sakit atau klinik lainnya gejalanya jarang dilaporkan, lesi sering ditemukan pada pemeriksaan radiografi rutin.
- Kebanyakan dari mereka adalah kurang dari 1cm diameter dan terletak di leher margin gigi.
- Asimtomatis
- Biasanya di regio caninus dan premolar sekita 65%
Radiograf :
Radiografi dari kista periodontal lateral menunjukkan wellcircumscribed radiolusen bujur telur bulat atau daerah panjangnya 1mm dan dapat mencapai akar, biasanya dengan margin sklerotik. Berada diantara apex dan cervical gigi. Terkadang ada bentuk botryoid, atau seperti segenggam anggur.
Unilokular, tapi beberapa multilokular.
Histologis :
Histologis periodontal lateral kista adalah berbeda jenis kista perkembangan ditandai oleh tipis, nonkeratinized biasanya epitel sel 1-5 lapisan tebal, yang menyerupai epitel enamel yang berkurang. Itu fokus pameran epitel thickenings atau plak, di yang jelas glikogen mengandung sel-sel epitel sering ditemukan. Yg terletak di bawah jaringan penghubung ke epitel menunjukkan zona hyalinization.
Etiologi : terbentuk karena proliferasi dentalamina
Gambaran klinis : tampak pembengkakan kecil pada jaringan lunak di dalam atau di bawah papilla interdental, diameter < 1cm. Mayoritas pada orang dewasa terjadi pada cuspid premolar dan caninus atas/ bawah. ( vitalnya di rahang bawah )
Gambaran radiograf : radiolusen, Berbentuk bulat/ seperti tetesan airmata unilokuler dan kadang2 multilokuler.

Treatment : enukleasi konservatif
f. Kalsifying odontogenik kista
Etiologi :
- Sebuah kista odontogenic dengan karakteristik pola mikroskopik
- dicatat dalam asosiasi dengan tumor odontogenic lain
- Origo adalah odontogenic sisa epitel di rahang; rangsangan diketahui
- Karena ada sisa epitel odontogenik di dalam gusi, maksila dan mandibula
Gambaran klinis :
- karakteristiknya ada ghost cell keratinization, biasanya menyerang orang usia <40tahun pria atau wanita.
terutama dalam posterior mandibula , nama lainnya gorlin’s cyst
- Biasanya unilocular, radiolucency yang terdefinisi dengan baik, terutama dari rahang atas
- Partly kekeruhan dilihat pada sampai dengan 50% dari kasus
- Mungkin berhubungan dengan mahkota gigi yang unerupted
- Suatu bentuk extraosseous mungkin terjadi (biasanya di sebelah anterior molar pertama)
- Mungkin lebih solid dari kista (tumor ghost cell odontogenic)

gambaran Radiografi :
- Gambaran radiograf : unilokuler atau multilokuler radiolusen, terpisah, batasnya tegas, menyebar, bentuknya irreguler
- Well-didefinisikan radiolucency atau opak lucency dengan fokus (dystrophic kalsifikasi keratin yang dihasilkan oleh lapisan epitel)
- perpindahan gigi atau resorpsi akar bisa dilihat.
Diagnosis
- skuamosa berlapis lapisan dengan lapisan basal terkemuka
- Budding atau perpanjangan epitel ke dalam dinding kista mungkin dicatat.
- Karakteristik sel hantu keratinization diperlukan untuk diagnosis
- Ghost dystrophic sel dapat mengalami kalsifikasi.
- Benda asing reaksi dapat terjadi ketika sel hantu datang kontak dengan jaringan ikat.
- tumorous padat atau fitur mikroskopis bentuk saham dengan ameloblastoma.
Differential Diagnosis
- odontogenic tumor epitel Calcifying
- Ossifying fibroma
- Ameloblastic fibro-odontoma
Perawatan
Enucleation / eksisi
NON ODONTOGENIK
f. Nasopalatinal canal kista (Canalis incicivus kista)
Letaknya di dalam canal nasopalatinal atau di dalam jaringan lunak palatal di titik dari pembukaan canal dimana lesi ini disebut kista papillapalatinal
Etiologi dan patogenesis : kista canal nasopalatinal berkembang dari proliferasi sisa epitel .... karena adanya infeksi bakteri dan trauma yang mendasarinya
Gambaran klinis : kista ini relatif umum, pembengkakan pada regio enterior midline palatinal atau midline radioluency
Gambaran radiograf : radiolusen dengan batas tegas.
Etiologi :
- Berasal dari sisa2 epitel jaringan saluran vestigial oronasal
- Sisa2 epitel embrionik dalam canalis nasopalatina
- Developmental
Gambaran klinis :
Pembengkakan pada regio anterior dari setengah palatum, disertai rasa nyeri dan sekret.
Predilesi : canal incicivus, atau di papilla palatal anterior. Billateral.
Gambaran radiograf : radiolusen berbatas tegas, bulat sampai hati (love) letaknya diantara akar gigi incicivus atas,melingkar, ovoid dg diameter 5-6mm, garisnya biasanya sklerotik
Dd : - radicular cyst dan odontogenik tumor
Treatment : enukleasi , konservatif eksisi, bisa juga tidak dilakukan perawatan.
g. Nasoalveolar kista
Kista fisural dari jarinagn lunak yang terletak intra oral dari bagian kaninus-insisivus lateral dari bibir atas.
Etiologi :
- kista jaringan lunak yang patogenesis nya tidak jelas dengan keterlibatan tulang2 alveolar.
- Sisa-sisa epitel terjebak selama penggabungan embrionik dari prosesus nasal lateral, globular, dan maksila.
- Teori lain menyebutkan jaringan tersebut berasal dari duktus nasolakrimalis.
Gambaran klinis :
- biasanya terjadi di usia lanjut dengn perbandingan pria dan wanita 1 : 4, terjadi pembengkakan pada mucolabial fold.
- Massa jaringan lunak yang dapat diraba dibawah bibir atas yang dapat menyebabkan naiknya sayap hidung, juga pelebaran lubang hidung dan perubahan dari lipatan nasolabial.
- Kista dapat berfluktuasi, tergantung dari ukurannya
- Aspirasi akan menghasilkan cairan yang berwarna kekuning-kuningan atau seperti warna jerami.
- Paling sering unilateral dan umumnya tidak berkontak dengan tulang di sekitarnya, karena gigi-gigi atas tetap vital.
- Sulit bernafas, unilokuler
Perawatan :
Eksisi sederhana
Gambaran radiograf :
Tidak terlihat, radiopacity sferikal ada di dekat midline sampai fossa caninus
h. Simple bone kista
Simple bone kista, yang terjadi pada mandibula dan tidak pernah di rahang atas, adalah sebuah rongga unikameral,kosong atau sebagian diisi dengan jelas atau sero-sanguinous cairan. Tidak memiliki lapisan epitel. Itu lesi telah digambarkan di bawah berbagai nama, seperti tulang soliter kista, perdarahan tulang kista, kista tulang traumatis, dll Dilihat dari individu muda.
Gambaran Klinis,
Lebih dari 50 persen dari kasus-kasus yang dilaporkan sekarang sejarah yang pasti trauma, yang juga merupakan teori yang paling disukai asal. Kista tulang yang sederhana sering kali ditemukan secara kebetulan, tetapi pembengkakan akibat perluasan lateral mandibula dan rasa sakit yang hadir di lebih dari 30 persen dari kasus. rahang premolar / molar daerah dewasa muda adalah situs yang paling sering. Gigi vital.
Radiographically, lesi muncul sebagai radiolucency dengan tidak teratur tetapi cukup baik batas garis. Seringkali lesi meluas ke atas antara akar, menghasilkan karakteristik bergigi garis. Lamina dura gigi yang diidentifikasi dalam banyak kasus. Gigi tidak miring dan akar resorpsi tidak terjadi.
Histopatologi : dilapisi oleh epitel squamosa bertingkat berkeratin
Dd : central giant cell granuloma, fibro-osseus lesion, hemangioma
Treatment : surgical exploration, observation for resolution

Etiologi : unknown, diperkirakan karena trauma atau karena perdarahan di geraham
Gambaran klinis : lebih banyak terjadi di mandibula, dapat terlihat di anterior dan posterior, kasus bilateral jarang terjadi, bengkaknya terlihat dan nyerinya sering.
Gambaran radiografi : radiolusen, batasnya irreguler. karakter lesi pada radiolusennya lesi mengelilingi akar gigi yang terkena kista ini.

i. Kista Limfoepitel / branchial cyst
Etiologi : suatu massa dermal atau submukosa yang berisi cairan, berkapsul, yang timbul dari epitel ang terjebak dalam jaringan limfoid dan telah mengalami perubahan kistik.
Jika kista ini berasal dari degenerasi jaringan lengkung brankial kedua disebut branchial clefts.

Gambaran klinis :
- Asimtomatik
- Dapat membesar dan secara spontan membentuk fistula.
- Sebagian besar dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda.
- Tampak pada sisi lateral leher tapat di anterior, dan jauh di dalam sepertiga dari otot sternocleidomastoideus, dekat angulus mandibula.
- Kadang-kadang kista dapat terjadi di parotis.
- Daerah-daerah intraoral yang umum terkena adalah dasar mulut, frenulum lingualis, ventral lidah dan dasar lidah.
- Kista ektraoral : suatu massa berfluktuasi, berbatas jelas, lunak seperti karet pada perabaan.
- Pembengkakan kecil jarang melebihi 1 cm
- Ditandai dengan batas jelas lunak berwarna kuning
- Kista intramukosal, kecil kuning-putih, sering didasar mulut, lateral posterior lidah, orofaring, dan palatum molle
Histologis :
- Dibatasi epitel squamosa berlapis, kadang djumpai epitel skuamosa pseudo, silindris, atau kubus.
- Dinding jaringan ikat fibrosa mengelilingi lesi yang berisi kumpulan limfoid berwarna gelap dengan pusat2 asal yang mencolok.
- Cairan luminalnya kuning dan kental
- Biopsi eksisi harus dilakukan untuk kepastian histologis.
Dd : sebelum operasi Limfadenitis cervical, skin inclusion cyst, limphangioma
Treatment : surgical eksisi
j. Blandin – nuhn kista
Kelenjar balandin nuhn adalah kelenjar liur tambahan pada permukaanventral dari lidah dan terdiri atas campuran elemen serosa dan mukus.
Etiologi :
Jika trauma pada ventral lidah mengakibatkan ekstravasasi liur ke dalam jaringan- jaringan di sekitarnya maka terjadi pembengkakan tanpa sakit yang relatif kecil.
Gambaran klinis :
- Kista tidak sering terletak pada ujung permukaan ventral lidah
- Tepi-tepinya menimbul dan berbatas jelas
- Permukaan mukosanya tampak merah muda-merah, dan lesinya lunak serta berfluktuasi
- Jika superficial, kista tersebut mempunyai tanda2 seperti balon dan dasarnya bertangkai.
- Lesi yang lebih dalam mempunyai dasar yang tak bertangkai
- Meskipun berasal dari taruma, bisa juga kista ini kongenital.
- Kista jarang melebihi 1 cm ukurannya
Perawatan :
Biopsi eksisi dan jarang kambuh





LAPORAN SGD 1
LBM 6 “KISTA”



Disusun Oleh :
1. Andi M. Bayu
2. Dewi Oktavianti
3. Dwi Wulandari
4. Isa Anshori
5. Nisa Cindikiani
6. Radella istiqomah
7. Tisa Munisa
8. Welly Anggarani
9. Wahyu Kusumaningtyas

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNISSULA